Kamis, 29 Oktober 2015
Senin, 21 September 2015
Konsep-konsep Penting dalam DEA
Dalam metode DEA, terdapat beberapa kaidah penting yang perlu dicermati. Beberapa kondisi penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan DEA adalah sebagai berikut:
a. Positivity; umumnya formulasi DEA mengharuskan semua variabel input dan output bernilai positif (>0).
b. Isotonicity; variabel input dan output harus punya hubungan isotonicity yang berarti untuk setiap kenaikan dalam input harus menghasilkan kenaikan setidaknya satu output dan tidak ada output yang mengalami penurunan.
c. Number of DMUs; aturan umum adalah dibutuhkan setidaknya 3 DMU untuk setiap variabel input dan output yang digunakan dalam model agar supaya memastikan adanya degrees of freedom untuk analisis yang bermanfaat.
d. Homogeneity od DMUs; DEA menuntut seluruh DMU yang dievaluasi memiliki variabel input dan output yang sama jenisnya dalam jumlah positif.
e. Windows analysis: perlu dilakukan jika terjadi pemecahan data DMU (tahunan menjadi triwulanan misalnya) yang biasanya dilakukan untuk memenuhi syarat jumlah DMU. Analisis ini dilakukan untuk menjamin stabilitas nilai produktifitas dari DMU yang bersifat time dependent.
f. Control of weights: untuk setiap unit relative terhadap unit yang lain dalam satu set data, terkadang dalam praktek manajemen dapat menentukan bobot sebelumnya.
Jumat, 04 September 2015
Senin, 03 Agustus 2015
[AGUSTUS-SEPTEMBER 2015 TRAINING AGENDA] SMART METHODOLOGY TRAINING: DEA, ISM, AHP, ANP, SEM (24-28 AGUSTUS & 31 AGUSTUS-4 SEPTEMBER 2015)
Training DEA (Data Envelopment Analysis): 24 & 31 Agustus 2015
Training ISM (Interpretative Structural Modeling): 25 & 1 September 2015
Training AHP (Analytical Hierarchy Process): 26 & 2 September 2015
Training ANP (Analytical Network Process): 27 & 3 September 2015
Training SEM (Structural Equation Modeling): 28 & 4 September 2015
DEA Training Description
Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan alat manajemen untuk mengevaluasi efisiensi suatu unit bisnis yang paling popular dewasa ini. Evaluasi efisiensi tidak hanya dapat dianalisa pada satu unit bisnis saja, namun bagi beberapa unit bisnis untuk dibandingkan satu sama lain lalu diketemukan mana yang paling efisien, sehingga unit bisnis yang tidak efisien dapat merujuk pada unit bisnis yang efisien. Unit bisnis-unit bisnis yang akan dijadikan sebagai pengambilan keputusan dalam DEA disebut DMU (Decision Making Unit)/Unit Pengambilan Keputusan. Unit bisnis apapun dapat dianalisis kinerjanya dengan DEA seperti misalnya manufacturing units, departments of big organizations such as universities, school, bank branches, hospitals, power plants, police stations, tax offices, prisons, defense bases, a set of firms or even practicing individuals such as medical practitioners.
Training ini cocok bagi siapa saja yang berkepentingan untuk mengukur efisiensi (kinerja) perusahaan, unit bisnis, organisasi agar mendapatkan gambaran bagaimana kondisi perusahaan saat ini, apakah sudah efisien atau belum. Jika belum efisien apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan agar mencapai titik efisien. Oleh karenanya training ini sangat cocok bagi para direktif, pengambil keputusan, manajemen suatu organisasi/perusahaan, pelaku industri, pengusaha dan mereka yang berkepentingan.
ISM Training Description
Interpretative Structural Modeling (ISM) merupakan salah satu teknik permodelan yang dikembangkan untuk perencanaan kebijakan strategis. ISM adalah proses pengkajian kelompok (group learning process) dimana model-model struktural dihasilkan guna memotret perihal yang kompleks dari suatu sistem, melalui pola yang dirancang secara seksama dengan menggunakan grafis serta kalimat. Teknis ISM merupakan salah satu teknik permodelan sistem untuk menangani kebiasaan yang sulit diubah dari perencanaan jangka panjang yang sering menerapkan langsung teknik penelitian operasional dan atau aplikasi statistic deskriptif.
Interpretative Structural Modeling merupakansebuah alat (tool) yang dapat menganalisa dan membantu untuk mengambil keputusan terhadap pemahaman atau ide dalam situasi yang rumit dengan cara mengelompokkan dan membuat link yang tertuang dalam sebuah peta. Proses pembuatan sebuah Interpretive Structural Modeling dapat pula dengan cara mengembangkan pengetahuan perorangan terhadap suatu permasalahan secara menyeluruh yang diambil dari proses diskusi atau sebuah analisa. Gabungan antara pengetahuan terhadap permasalahan yang dianalisa dengan susunan pemahaman terhadap permasalahan merupakan hal yang penting didalam membuat sebuah keputusan. Pengetahuan tersebut yang dibutuhkan dalam mengkomunikasikan sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang diinginkan.
AHP/ANP Training Description
Analytic Network Process merupakan pendekatan baru dalam proses pengambilan keputusan yang memberikan kerangka kerja umum dalam memperlakukan keputusan-keputusan tanpa membuat asumsi-asumsi tentang independensi elemen-elemen pada level yang lebih tinggi dari elemen elemen pada level yang lebih rendah dan tentang independensi elemen-elemen dalam suatu level. ANP menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan level seperti pada hierarki yang digunakan dalam Analytic Hierarchy Process (AHP), yang merupakan titik awal ANP.
Konsep utama dalam ANP adalah influence ‘pengaruh’, sementara konsep utama dalam AHP adalahpreferrence ‘preferensi’. AHP dengan asumsi-asumsi dependensinya tentang cluster dan elemen merupakan kasus khusus dari ANP. Kelebihan ANP dari metodologi yang lain adalah kemampuannya untuk membantu kita dalam melakukan pengukuran dan sintesis sejumlah faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan. Tidak ada metodologi lain yang mempunyai fasilitas sintesis seperti metodologi ANP. Sementara itu, kesederhanaan metodologinya membuat ANP menjadi metodologi yang lebih umum dan lebih mudah diaplikasikan untuk studi kualitatif yang beragam, seperti pengambilan keputusan, forecasting, evaluasi, mapping, strategizing, alokasi sumber daya, dan lain sebagainya.
Beberapa manfaat metode AHP/ANP bagi para pengambil keputusan (baca: para manajer dan pimpinan lembaga, direksi dalam suatu perusahaan, industri dan organisasi) adalah: menyusun ide menjadi sebuah keputusan berkualitas, merumuskan masalah-masalah manajemen yang muncul kemudian disusun menjadi prioritas-prioritas hierarkis, dan memastikan solusi yang paling tepat diambil dalam jangka pendek dan panjang sehingga problem relatif cepat terpecahkan.
SEM Training Description
Permasalahan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, psikologi, dan beberapa bidang ilmu lainnya tidak selamanya dapat dihitung secara matematis. Teori dan model dalam bidang ilmu tersebut pada umumnya diformulasikan menggunakan konsep-konsep teoritis atau konstruk-konstruk yang tidak dapat diukur atau diamati secara langsung. Meskipun demikian, kita masih bisa menemukan beberapa indikator atau gejala yang dapat digunakan untuk mempelajari konsep-konsep teoritis tersebut.
SEM (Structural Equation Modeling) merupakan model analisa sebab akibat yang dapat menampilkan model secara komprehensip bersamaan dengan kemampuan untuk mengkonfirmasi dimensi atau faktor dari sebuah konsep yang diujikan melalui indikator-indikator empiris. AnalisaSEM merupakan kombinasi dari analisa faktor (Confirmatory Factor Analysis), analisa jalur (Path Analysis) dan analisa regresi. Kemampuannya yang dapat menganalisa model yang rumit menjadikan SEM banyak digunakan diberbagai bidang aplikasi. Umumnya analisa SEM digunakan untuk menguji sebuah konsep teoritis/melakukan confirmasi terhadap sebuah konsep teoritis.
MATERI PELATIHAN
Materi DEA
· Konsep Dasar Efisiensi - Jenis Efisiensi - Beberapa Metode Pengukuran Efisiensi - Perbedaan SFA, DFA dan DEA - Metode Parametrik dan Non-Parametrik - Mengukur Aktivitas Perbankan & Industri lain - Kelebihan dan Kekurangan beberapa Metode Pengukuran Efisiensi - DEA Single Input and Single Output - DEA Single Output and Two Inputs - Efisiensi Teknis - Efisiensi Alokatif –Formulasi Matematis untuk DEA - Minimisasi Input - Maksimisasi Output - Fractional DEA Program -Primal-Dual DEA Models - Mengenal Konsep Constant Return to Scale (CRS) - Konsep Variable Return to Scale (VRS) - Increasing Return to Scale (IRS) - Decreasing Return to Scale (DRS) - Input-Oriented Measures - Output-Oriented Measures - Karakteristik DEA - Dua Model DEA - Two Stages DEA (DEA Dua tahap) - Penentuan DMU, Approach, Variabel input-output, Data Collection, CCR/BCC, Sintesis - Materi Praktik dengan Software.
Materi ISM
Definisi Sistem - Tahapan pendekatan system - Keunggulan pendekatan system - Kelemahan pendekatan system - Teori keputusan - Konsep Dasar Metode ISM - Identifikasi elemen - Hubungan kontekstual- Structural Self Interaction Matrix (SSIM) - Reachability Matrix (RM) - Tingkat partisipasi untuk mengklasifikasi elemen-elemen dalam level-level berbeda dari struktur ISM - Matriks canonical – Diagraph - Interpretive Structural Modeling - Sembilan elemen program dalam ISM - Klasifikasi sub elemen - Identifikasi Elemen dan sub elemen - Keterkaitan antara subelemen pada teknik ISM - Proses Teknik ISM - Implementasi ISM dalam Software ISM-TMI - Interpretasi Output ISM.
Materi AHP-ANP
· Konsep Dasar AHP-ANP - Beberapa Fitur ANP - Perbedaan ANP dan AHP - Landasan AHP-ANP: Resiprokal, Homogenitas, Struktur Hierarki - Prinsip Dasar: Dekomposisi, Penilaian Komparasi, Komposisi/Sintesis - Fungsi Utama ANP - Konsistensi dalam ANP - Bentuk-bentuk Jaringan: Holarki, Hierarki, Analisa BCR, Jaringan Umum - Prosedur Mendapatkan Skala Rasio - Supermatriks dalam ANP - Aplikasi AHP dan ANP - Tahapan Penelitian: Konstruksi Model, Kuantifikasi Model, Analisis - Menghitung Geometric Mean - Rater Agreement - Mengenal Super Decision - Mengenal Node, Cluster, Connection, etc - Menyusun Kuesioner ANP - Materi Praktik dengan Software -Contoh-contoh Penelitian yang Menggunakan ANP - Beberapa Tema Riset yang Dapat Dilakukan dengan ANP - Diskusi dan Sharing.
Materi SEM
· Konsep Dasar Penggunaan SEM - Variabel laten - Variabel teramati - Model structural - Model pengukuran – Notasi SEM - Bentuk umum SEM (full atau hybrid model) - Path model - Confirmatory Factor Analysis (CFA) - Explanatory Factor Analysis (EFA) - Reflectif vs formatif - Second orderCFA (2nd CFA) - Direct, indirect dan total effect - Tahapan dalam prosedur SEM - Spesifikasi model– Identifikasi – Estimasi - Uji kecocokan model pengukuran - Uji kecocokan model structural - One step vs two step approach - Jenis Analisa Korelasi dalam SEM - Validitas dan Reliabilitas dalam SEM - SEM untuk data ordinal - Praktik dengan software LISREL - Beberapa Tema Riset yang Dapat Dilakukan dengan SEM - Diskusi.
MANFAAT PELATIHAN
DEA BENEFIT
Metodologi DEA dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja suatu unit bisnis/organisasi/perusahaan. Evaluasi kinerja dilakukan dengan menilai efisiensi setiap unit bisnis lalu membandingkan dengan unit bisnis lainnya sehingga unit bisnis yang tidak efisien dapat merujuk pada unit bisnis yang efisien.
Metodologi DEA juga dapat memberikan informasi dan rekomendasi bagi unit bisnis yang tidak efisien terkait tentang input yang perlu dikurangi dan/atau output yang perlu ditambah agar efisienatau dikenal dengan potential improvement, berikut juga benchmark DMU.
ISM BENEFIT
Metode Interpretive Structural Modeling (ISM) sangat berguna dalam formulasi kebijakan serta perencanaan strategis. ISM juga berfungsi dalam hal memotret masalah yang kompleks dari suatu sistem, melalui pola yang dirancang secara seksama, melalui beberapa tahap jawaban terhadap suatu permasalahan.
AHP-ANP BENEFIT
Metodologi AHP/ANP dapat diterapkan pada bidang ilmu apapun termasuk di industri dan perusahaan. Masalah yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan atau industri dapat diselesaikan dengan AHP/ANP.
Berikut contoh-contoh masalah dalam industri pada umumnya yang dapat diselesaikan dengan metodologi AHP/ANP: Predicting, Decision Making, Selection criteria to corporate strategies,Supplier selection, Vendor selection, Source selection, Business and public policy, Program selection, Evaluating, Strategic planning, Choosing a product marketing strategy dan Resource Allocation: Planning and Conflict Resolution.
SEM BENEFIT
SEM dapat digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang pada hakikatnya tidak dapat terukur sehingga memerlukan indikator-indikator sebagai alat ukurnya. Dalam praktiknya, pada umumnya SEM dapat digunakan dalam beberapa aspek.
Dalam ilmu manajemen SEM dapat digunakan untuk: mengukur kinerja karyawan, mengukur kepuasan kerja karyawan, mengukur motivasi, mengukur komitmen, mengukur Quality work of life karyawan, mengukur perilaku, mengukur kompetensi kerja, mengukur budaya organisasi, mengukur gaya kepemimpinan, Dsb
Selain dapat digunakan dalam ilmu manajemen, baik itu manajemen sumber daya manusia, manajemen bisnis, manajemen akuntansi, maanjemen kinerja, dan sebagainya, SEM juga dapat digunakan dalam ilmu marketing, psikologi, perilaku, budaya, sosial, ekonomi, politik dan sebagainya.
INSTRUKTUR
Aam Slamet Rusydiana (Konsultan dan peneliti pada lembaga riset ekonomi Islam SMART Consulting, Penulis buku, Pembicara pada training-training metodologi di beberapa kampus negeri dan swasta, Berpengalaman membantu riset-riset pada beberapa Kementerian, industri dan lembaga riset nasional, Pembicara pada seminar dan konferensi ekonomi Islam)
Abrista Devi (Konsultan pada lembaga riset ekonomi Islam SMART Consulting, Penulis buku Metodologi Penelitian, aktifis Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Pakar Metodologi ANP, Staf Pengajar pada beberapa kampus)
TARGET PESERTA
Direksi Perusahaan/Industri, manajer dan para pejabat terkait, CEO, CFO, CMO, CCO, Divisi riset dan development, pengusaha, para pengambil keputusan, Dosen, Mahasiswa pascasarjana, peneliti, dan mereka yang tertarik, khususnya di bidang ekonomi, manajemen, psikologi, pendidikan, sosiologi, dan ilmu sosial lainnya, dll.
INVESTASI
Biaya untuk tiap training Rp 1.500.000,-. Jika mengikuti seluruh training (5 metode dalam 5 hari), biaya menjadi hanya Rp 6.000.000,-.
FASILITAS PELATIHAN
Training SEM: Training Kit, eModul, Software LISREL, Ebook Principles and Practice of Structural Equation Modeling, 30+ Materi penting (paper) tentang SEM, Manual A-Z olah data dengan LISREL, Lunch, Sertifikat.
Training AHP/ANP: Training Kit, eModul, FREE Software SuperDecision, BUKU Decision Making with BOCR ANP, 30+ Materi penting (paper) tentang ANP, Ebook ANP: Pengantar Teori dan Aplikasi, Manual A-Z olah data dengan SuperDecision, Lunch, Sertifikat.
Training DEA: eModul Training, Training Kit, Software Banxia Frontier (demo ver), Buku “Introduction to Data Envelopment Analysis” by Ramanathan, Ebook “Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis”, Ebook “An Introduction to Efficiency and Productivity Analysis”, 40+ Materi-materi (Paper) penting tentang DEA, Lunch, Sertifikat.
PESERTA TERBATAS!
INFO & PENDAFTARAN
08777-057-4884/0812-2310-2288
Website: www.konsultan-smart.com
Jumat, 17 Juli 2015
Minggu, 21 Juni 2015
Senin, 01 Juni 2015
Jumat, 01 Mei 2015
Senin, 27 April 2015
Kamis, 09 April 2015
Rabu, 11 Maret 2015
PRIVAT METODE DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)
MATERI PRIVATE DEA:
1. Konsep Dasar Efisiensi
2. Jenis Efisiensi
3. Beberapa Metode Pengukuran Efisiensi
4. Perbedaan SFA, DFA dan DEA
5. Metode Parametrik dan Non-Parametrik
6. Mengukur Aktivitas Perbankan
7. Kelebihan dan Kekurangan beberapa Metode Pengukuran Efisiensi
8. DEA Single Input and Single Output
9. DEA Single Output and Two Inputs
10. Efisiensi Teknis
11. Efisiensi Alokatif
12. Formulasi Matematis untuk DEA
13. Minimisasi Input
14. Maksimisasi Output
15. Fractional DEA Program
16. Primal-Dual DEA Models
17. Mengenal Konsep Constant Return to Scale (CRS)
18. Konsep Variable Return to Scale (VRS)
19. Increasing Return to Scale (IRS)
20. Decreasing Return to Scale (DRS)
21. Input-Oriented Measures
22. Output-Oriented Measures
23. Karakteristik DEA
24. Dua Model DEA
25. Two Stages DEA (DEA Dua tahap)
26. Tahapan Riset dengan Menggunakan DEA
27. Penentuan DMU, Approach, Variabel input-output, Data Collection, CCR/BCC, Sintesis
28. Materi Praktik dengan Software
29. Contoh Penelitian dengan DEA
30. Diskusi dan Konsultasi
INVESTASI:
Rp 1.500.000/peserta (fullday)
MENTOR:
Konsultan SMART Consulting
FASILITAS:
Modul Training, Buku “Introduction to Data Envelopment Analysis” by Ramanathan, Ebook “Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis”, Ebook “An Introduction to Efficiency and Productivity Analysis”, 40+ Materi-materi (Paper) penting tentang DEA, Lunch, Sertifikat.
Kamis, 05 Februari 2015
Indeks Malmquist dalam Metode DEA
Pada 1953 Sten Malmquist pertama kali memberikan sebuah konsep pengukuran produktivitas yang disebut Malmquist productivity index. Namun indeks Malmquist (Malmquist index) sendiri diperkenalkan oleh Caves et al. (1982, dalam Cooper et al. 2004).
Ada dua hal yang dihitung dalam pengukuran indeks Malmquist, yaitu efek catch-up dan efek frontier-shift. Efek catch-up mengukur tingkat perubahan efisiensi relatif dari periode 1 ke periode 2. Efek frontier-shift mengukur tingkat perubahan teknologi (kombinasi input-output) dari periode 1 ke periode 2. Efek frontier-shift lazim disebut efek inovasi.
Malmquist Index merupakan bagian metode DEA yang dapat dipergunakan untuk mengolah data panel non-parametrik. Malmquist index (MI) seringkali digunakan untuk mengukur perubahan produktivitas (productivity change) sebuah DMU. Nilai index tersebut dapat didekomposisikan dari perubahan teknologi (technology change) dan perubahan efisiensi.
Perubahan dalam total produksi sebuah DMU dapat dikatakan baik apabila DMU tersebut dapat menggunakan input secara efisien untuk menghasilkan (memproduksi) barang-jasa dan perusahaan menggunakan proses teknologi dalam proses produksi tersebut. Peningkatan atau penurunan dalam total factor productivity dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu dari sisi perubahan efisiensi atau dari sisi perubahan teknologi.
Nilai MI yang lebih besar dari satu, mengindikasikan bahwa DMU tersebut mengalami peningkatan dalam total produktivitas (increasing return to scale). Namun, jika nilai MI lebih kecil dari satu, maka nilai tersebut mengindikasikan bahwa DMU mengalami penurunan dalam total produktivitas.
Langganan:
Postingan (Atom)